APSI - TUGAS 5 - Standarisasi

   

Project Plan

Mekari Talenta

Muhammad Razan A. 5025211008, Alexander Weynard S. 5025211014, Frederick Yonatan S. 5025211121


Berikut merupakan dokumen-dokumen untuk melengkapi tugas sebelumnya:

Metodologi

Untuk memilih metodologi yang tepat, ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan terlebih dahulu
  1. Clarity of User Requirements: Pada bagian ini, perlu diketahui apakah user requirement yang diperlukan jelas atau tidak. User Requirement yang diperlukan untuk aplikasi ini sudah jelas, mulai dari pembuatan account sampai pada fitur karyawan dan lainnya. 
  2. Familiarity with Technology: Pada bagian ini, perlu diketahui apakah teknologi-teknologi yang digunakan cukup dikenal. Berdasarkan studi kelayakan teknis bahwa Mekari Talenta ahli dalam memanfaatkan teknologi cloud dan dapat dioperasikan di berbagai platform, baik desktop maupun mobile. Dengan demikian, pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan teknis yang mendalam terkait teknologi yang digunakan oleh sistem kepegawaian ini. 
  3. System Complexity: Pada bagian ini dimaksud adalah memiliki kompleksitas sistem yang memerlukan analisis dan desain yang detail. Aplikasi kurang lebih juga memerlukan analisis dan desain sistem yang detail.
  4. System Reliability: Pada bagian ini merupakan faktor terpenting dalam pembuatan sistem. Aplikasi ini memerlukan reliability yang kuat karena berpangaruh kepada kepegawaian suatu perusahaan. 
  5. Short time Schedules: Project ini memiliki penjadwalan tapi tidak dalam waktu jangka yang pendek. 
  6. Schedules Visibility: Visibilitas penjadwalan project terpaparkan dengan baik. Kesimpulan: Jadi menurut kami, metodologi yang cocok untuk aplikasi project plan ini adalah Metode Throwaway Prototyping, dengan skema sebagai berikut.
Kesimpulan: Jadi menurut kami, metodologi yang cocok untuk aplikasi project plan ini adalah Metode Throwaway Prototyping, dengan skema sebagai berikut:


Throwaway Prototyping termasuk pengembangan prototipe, tetapi menggunakan prototipe terutama untuk mengeksplorasi alternatif desain daripada sebagai sistem baru yang sebenarnya (seperti dalam pembuatan prototipe sistem). Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, pembuatan prototipe sekali pakai memiliki fase analisis yang cukup menyeluruh yang digunakan untuk mengumpulkan persyaratan dan mengembangkan ide untuk konsep sistem. Namun, banyak fitur yang disarankan oleh pengguna mungkin tidak dipahami dengan baik, dan mungkin ada masalah teknis yang menantang untuk dipecahkan. Masing-masing masalah ini diperiksa dengan menganalisis, merancang, dan membangun prototipe desain. Prototipe desain tidak dimaksudkan untuk menjadi sistem kerja. Ini hanya berisi detail yang cukup untuk memungkinkan pengguna memahami masalah yang sedang dipertimbangkan.


Identifikasi Pekerjaan


Standar industri menyarankan untuk tipikal bisnis aplikasi sistem kepegawaian memerlukan 15% perencanaan, 20% analisis, 30% desain, dan 35% implementasi. Berikut adalah perencanaan kerja sesuai dengan standar industri: table.


Penentuan Tim

Penentuan tim Project Plan memiliki struktur sebagai berikut:


Pembagian penugasan pada penentuan tim sebagai berikut:

Role

Description

Assigned To

Project Manager

Memantau penuh project dan memastikan bahwa tujuan tercapai tepat waktu dan sesuai budget.

Weynard

Infrastructure analyst

Memastikan sistem memenuhi standar infrastruktur yang digunakan. 

Razan

System analyst

Mengumpulkan dan analisis data-data pegawai

Razan

Design System

Memastikan perancangan sistem mulai dari arsitektur, fitur, alur kerja, dan visual sistem informasi 

Yoyo

Programmer

Melakukan kodingan sistem

Weynard

User Trainer

Melakukan pelatihan kepada para user

Weynard

Tim juga harus memastikan strategi-strategi ini agar project dapat terkoordinasi dengan baik:

  1. Menjelaskan perencanaan untuk project secara jelas

  2. Memastikan tim paham dengan project untuk organisasinya

  3. Membuat prosedur operasi secara detail dan komunikasikan dengan jelas pada setiap anggota tim (tata tertib)

  4. Membuat piagam project (kontrak kerja)

  5. Membuat jadwal untuk menjaga komitmen

  6. Perkirakan prioritas lain dan kemungkinan dampaknya pada proyek.

Berikut standarisasi kerja yang harus dipenuhi:

Types of Standards

Description

Documentation standards (SKPLDPPL)

  • Tanggal dan nama project harus tercantum pada header setiap halaman
  • Margin harus diset ke 1 inci
  • Harus memuat daftar isi
  • Harus ada cover yang tercatat nama project beserta deskripsi singkat

Coding standards

  • Semua modul kodingan harus dimasukkan siapa programmernya dan tanggal terakhir diupdate serta deskripsi singkat
  • Perapian pada penggunaan loop, if-else, dan kasus lainnya
  • Setiap program perlu setidaknya satu komentar pada setiap kelompok perintah.

Procedural standards




  • Mencatat progress tugas setiap minggu
  • Laporkan progress project setiap minggu
  • Semua revisi harus sudah disetujui oleh project manager

Specification requirement standards

Nama program, deskripsi program, perhirungan khusus, program harus memenuhi aturan bisnis, pseudocode, dan batas tanggal

User Interface Design Standards

  • Label harus ditanda sebagai heading, bold, rata kiri, dan diakhiri dengan ‘ : ‘
  • Urutan layar tab dari kiri atas ke kanan bawah

Manajemen Resiko


RISK #1 :

Pertama-tama, resiko yang mungkin terjadi pada penggunaan Mekari Talenta adalah keamanan data yang kurang terjamin. Hal ini terjadi ketika data sensitif karyawan seperti gaji, alamat, dan nomor telepon dapat diakses oleh orang yang tidak berwenang.

Likelihood of risk: Peluang terjadinya resiko ini cukup tinggi, terutama jika tidak ada sistem keamanan yang memadai dalam penggunaan Mekari Talenta.

Potential impact on the project: Potensi dampaknya bisa sangat besar, karena jika data karyawan diakses oleh orang yang tidak berwenang, maka dapat menyebabkan pelanggaran privasi dan merugikan perusahaan. Dampaknya juga bisa berupa kehilangan kepercayaan dari karyawan dan reputasi perusahaan yang terganggu.

Ways to address this risk: Untuk mengatasi resiko ini, perusahaan dapat melakukan beberapa tindakan seperti penggunaan sertifikasi keamanan, penggunaan enkripsi data, dan pemilihan provider cloud yang andal. Perusahaan juga dapat mengimplementasikan protokol keamanan data, seperti pembatasan akses data hanya untuk staf yang berwenang dan penggunaan password yang kuat. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan pemantauan aktif untuk mengidentifikasi kemungkinan ancaman keamanan dan memperbarui sistem keamanan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Dengan tindakan-tindakan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko keamanan data dan menjaga kepercayaan karyawan serta reputasi perusahaan.

 

RISK #2 :

Resiko keuangan pada Mekari Talenta bisa terjadi karena ketidakstabilan pasar atau kegagalan dalam mengevaluasi risiko finansial. Hal ini bisa berdampak pada keuangan perusahaan dan bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

Likelihood of risk: Tinggi. Karena Mekari Talenta tergantung pada investasi, pelanggan dan pelanggan potensial serta persaingan di industri ini.

Potential impact on the project: Dampak potensial dari risiko ini adalah kerugian keuangan yang signifikan, gagal memenuhi kewajiban finansial, dan kemungkinan kegagalan untuk menyelesaikan proyek.

Ways to address this risk: Mekari Talenta harus membuat rencana keuangan yang baik dan memonitor dan mengevaluasi risiko secara berkala. Selain itu, Mekari Talenta dapat mengambil langkah-langkah mitigasi seperti mengurangi biaya operasional, memperoleh sumber pendanaan baru, atau memperkuat hubungan dengan mitra strategis.

 

RISK #3 :

Risiko teknologi pada Mekari Talenta bisa terjadi karena kegagalan sistem, terjadinya bencana alam atau serangan siber. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya data dan gangguan pada operasional perusahaan.

Likelihood of risk: Tinggi. Karena teknologi dan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi Mekari Talenta.

Potential impact on the project: Dampak potensial dari risiko ini adalah hilangnya data dan kerusakan pada sistem yang dapat menghambat operasional perusahaan.

Ways to address this risk: Mekari Talenta harus memiliki sistem backup data dan rencana pemulihan bencana yang baik. Selain itu, perusahaan juga harus mengambil langkah-langkah keamanan siber yang tepat dan mengikuti standar keamanan industri yang berlaku.

 

RISK #4 :

Risiko tenaga kerja pada Mekari Talenta bisa terjadi karena kegagalan dalam merekrut atau mempertahankan karyawan yang berkualitas. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas perusahaan.

Likelihood of risk: Sedang. Karena Mekari Talenta merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan memerlukan tenaga kerja yang berkualitas.

Potential impact on the project: Dampak potensial dari risiko ini adalah penurunan kinerja dan produktivitas perusahaan.

Ways to address this risk: Mekari Talenta harus membuat strategi rekrutmen yang baik dan menawarkan insentif yang menarik untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan secara teratur untuk meningkatkan keterampilan mereka.

 

RISK #5 :

Risiko kebijakan dan regulasi pada Mekari Talenta bisa terjadi karena perubahan peraturan atau kebijakan pemerintah yang berdampak pada operasi dan bisnis perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam perencanaan dan pengelolaan bisnis perusahaan.

Likelihood of risk: Moderat hingga tinggi. Karena perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah merupakan hal yang cukup sering terjadi dan dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam bisnis perusahaan.

Potential impact on the project: Dampak potensial dari risiko ini adalah mengganggu operasi dan bisnis perusahaan, mempengaruhi keuangan perusahaan, serta mengurangi kepercayaan pelanggan dan investor.

Ways to address this risk: Mekari Talenta harus memantau dan memahami peraturan dan kebijakan pemerintah yang berlaku dan memastikan bahwa bisnis perusahaan sesuai dengan peraturan tersebut. Perusahaan juga harus membangun hubungan yang baik dengan regulator dan pemangku kepentingan terkait, serta memperkuat kebijakan dan prosedur internal yang sesuai dengan peraturan dan kebijakan pemerintah. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi pengelolaan risiko yang efektif dan fleksibel untuk menghadapi perubahan kebijakan dan regulasi yang tidak terduga.


Demikian Project Plan kami, mohon maaf bila ada kekurangan, terima kasih.




Comments

Popular posts from this blog

APSI - EAS - Aplikasi POS Alfamart

PWEB - TUGAS 7 - CRUD Pendaftaran Siswa Dengan PHP

PPL - TUGAS 8 - Estimasi Kapasitas Sistem